28 oktober 2008
image from taken from Koran
KONTANKoran Kontan, Kompas Gramedia
Kelompok Seni Sakitkuning CollectivoKomunitas Seni Penyokong Industri Kreatif Indonesia punya bejibun potensi seni budaya yang bisa menjadi pondasi berkembangnya industri kreatif. Tak heran kini bermunculan komunitas seni yang menghasilkan karya yang berpilin dengan industri kreatif. Komunitas seni ini tumbuh dan berkembang dikalangan anak-anak muda. Yang termasuk didalam industri kreatif diantaranya periklanan,design,animasi,film,video,musik,dan perangkat lunak.
Para penggagas Industri kreatif sebagian besar adalah seniman muda. Industri kreatif ini terus berkembang karena secara bisnis juga menggiurkan. Sebagai gambaran saat ini industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan kerja di Indonesia, yang mampu menyerap 5,4 juta tenaga kerja.
Makanya tak heran bila terus bermunculan para seniman muda yang penuh gagasan dan kreatifitas sebagai penyokong industri kreatif.Salah satunya adalah Sakitkuningcollectivo, kelompok seni yang didirikan anak-anak Institut Kesenian Jakarta(IKJ).
Kelompok ini lahir tak sengaja dua tahun lalu. Berawal dari kongkow-kongkow di warung kampus IKJ, lalu muncul ide dadakan untuk membuat aktivitas seni secara kolektif.
Ide ini pelan tapi pasti pun mulai menggelinding setelah mereka mulai menggelar pameran , mencari pendanaan serta membentuk management tersendiri.Semua dilakukan berlandaskan semangat kolektif khas seniman muda yang masih sarat dengan idealisme, “Sakitkuningcollectivo lebih suka dibilang kelompok seniman alternatif”, jelas Andi Tidjels salah satu penggagas sakitkuningcollectivo.
Memilih Nama Aneh yang Pas dengan FilosofiAwalnya para pekerja seni yang tergabung dalam sakitkuningcollectivo tidak memiliki nama khusus
bagi komunitas mereka.Baru setelah semakin aktif menggelar berbagai kegiatan , para artist ini menyadari pentingnya nama sebagai sebuah identitas.
Beberapa anggota komunitas ini pun berembuk .Mereka akhirnya sepakat untuk memberi nama sakitkuning. Nama yang aneh ini terlontar karena ada salah satu anggota mereka yang sampai jatuh sakit kuning alias hepatitis .Si anggota sakit karena kerap terlibat dalam berbagai art project tanpa mengenal waktu.
Andi tidjels bilang , selain belum ada yang punya dan mudah diingat, nama sakitkuning sesuai dengan filosofi mereka .Kerja seni merupakan pekerjaan yang tak mengenal waktu . Nama sakitkuning itu juga menepis anggapan keliru sebagaian masyarakat bahwa seniman merupakan orang yang santai dan tak punya ritme kerja yang tinggi, padahal menurut Andi, justru pekerja seni mempunyai jam kerja yang jauh lebih padat dibanding profesi lain.
Peran dan Kontribusi pemerintah di industri kreatif masih kurangEmbel embel alternatif itu bukan tanpa alasan.Soalnya latar belakang anggota kelompok seniman muda ini dari berbagai disiplin seni hingga kegiatanya pun beragam . Mulai dari kegiatan senirupa, sinematografi, visual art attack seperti pembuatan foto,video,visual jockey,streeet art,kolase,komik,dan poster.Ada juga performing art live concert band,tari,baca puisi, dan pertunjukan musik eksperimental.
Sepanjang dua tahun eksistensi meraka,pengukuhan diri sakitkuningcollectivo sebagai seniman alternatif semakin kuat. Jejak-jejak kesenian mereka mulai membuat pengaruh dan diperhitungkan .Bahkan mereka sering menjalani kerjasama dengan seniman lain dari luar negri yang menggelar hajatan seni di Indonesia.”No bullshit,creative,collective,art,organize,visualisasi,aksi,realisasi,eksistensi,aktualisasi diri ditengah masyarakat jadi bukti jangan pernah berhenti”.itu filosofi sakit kuning jelas Andi.
Saat ini sakitkuningcollectivo mempunyai anggota tetap sekitar 20 orang. Mereka adalah seniman muda yang memiliki kemampuan dan bakat seni beragam . Namun setiap kali melakukan pertunjukan, banyak seniman lain yang ikut berpartisipasi. Sudah puluhan acara yang mereka buat dan ikuti.
Mulai dari Rebal Nation,Stencil Art Vs Performing Art,Jakarta Urban Festival,Festival Tanda Kota,Asean Performing Art Event 2007,Sound Rebel, Dub Collector, dan Festival Mata Air.
Maya salah satu anggota kelompok mengatakan sakitkuningcollectivo mampu menghasilkan karya seni berkualitas meskipun dengan pendanaan seadanya.Apalagi bila ada dukungan dari pemerintah terhadap komunitas-komunitas seperti sakitkuningcollectivo .
Andi menambahkan peran dan kontribusi pemerintah dalam perkembangan industri kreatif masih sangat kurang. Selama ini perkembangan wilayah seni rupa dan indusrti kreatif masih bergantung pada bantuan lembaga kebudayaan asing dan swasta.
Kelompok seni ini tetap dapat aktifs,kreatif,dan eksis berkat jaringan yang mereka bangun.Makanya Andi yakin hasil dari karya komunitas ini bisa berkembang tidak saja di Indonesia tetapi juga luar negeri.
Genih Mamanda